Selasa, 02 April 2013

PENGENDALIAN INTERN DENGAN KERANGKA COSO

Diposting oleh Yuni Hiziatun di 18.12
Coso???

Jangan ngaku anak akuntansi kalau kalian ga tahu apa itu COSO!

Committee of Sponsoring Organization of The Treadway Commission atau yang lebih dikenal dengan COSO merupakan inisiatif bersama dari lima organisasi profesional sektor swasta yaitu :
  1. American Accounting Association
  2. American Institute of CPAs (AICPA)
  3. Financial Executives International
  4. The Association of Accountants and Financial Professionals in Business
  5. The Institute of International Auditors
COSO mendedikasikan untuk menyediakan kepemimpinan pemikiran melalui pengembangan kerangka kerja dan pedoman manajemen risiko perusahaan, pengendalian internal dan pencegahan penipuan dan berdiri pada tahun 1985.

Walaupun disponsori sama 5 professional association, tapi pada dasarnya komisi ini bersifat independen dan orang-orang yang duduk di dalamnya berasal dari beragam kalangan: industri, akuntan publik, Bursa Efek, dan investor. Nama ‘Treadway’ sendiri berasal dari nama ketua pertamanya yaitu James C. Treadway, Jr.
  
Adapun Visi dan Misi adalah sebagai berikut
Misi 
Komite Sponsoring Organisasi '(COSO) misinya adalah untuk memberikan pemikiran kepemimpinan melalui pengembangan kerangka kerja yang komprehensif dan pedoman manajemen risiko perusahaan, pengendalian internal dan pencegahan penipuan yang dirancang untuk meningkatkan kinerja organisasi dan pemerintahan dan untuk mengurangi
tingkat kecurangan dalam organisasi.
Visi
Visi COSO adalah untuk menjadi pemimpin pemikiran yang diakui di pasar global pada pengembangan bimbingan di bidang risiko dan kontrol yang memungkinkan tata kelola organisasi yang baik dan pengurangan penipuan.

Pada tahun 1992 COSO mengeluarkan definisikan  tentang pengendalian intern sebagai berikut: Internal control is process, affected by entility’s board of directors, management and other personnel, designed to provide reasonable assurance regarding the achievement of objectives in the following categories:
  • Effectiveness and efficiency of operations
  • Realibillty of Financial Reporting
  • Compliance with Applicable laws and regulations
Atau terjemahan bebasnya adalah sebagai berikut : sistem pengendalian internal merupakan suatu proses yang melibatkan dewan komisaris, manajemen, dan personil lain, yang dirancang untuk memberikan keyakinan memadai tentang pencapaian tiga tujuan berikut ini:
  • Efektivitas dan efisiensi operasi
  • Keandalan pelaporan keuangan
  • Kepetuhan kerhadap hukum dan peraturan yang berlaku).
Menurut COSO framework, Internal control terdiri dari 5 komponen yang saling terkait, yaitu:

  1. Lingkungan pengendalian (control environment). Faktor-faktor lingkungan pengendalian mencakup integritas, nilai etis, dan kompetensi dari orang dan entitas, filosofi manajemen dan gaya operasi, cara manajemen memberikan otoritas dan tanggung jawab serta mengorganisasikan dan mengembangkan orangnya, perhatian dan pengarahan yang diberikan oleh board.
  2. Penaksiran risiko (risk assessment). Mekanisme yang ditetapkan untuk mengindentifikasi, menganalisis, dan mengelola risiko-risiko yang berkaitan dengan berbagai aktivitas di mana organisasi beroperasi.
  3. Aktivitas pengendalian (control activities). Pelaksanaan dari kebijakan-kebijakan dan prosedur-prosedur yang ditetapkan oleh manajemen untuk membantu memastikan bahwa tujuan dapat tercapai.
  4. Informasi dan komunikasi (informasi and communication). Sistem yang memungkinkan orang atau entitas, memperoleh dan menukar informasi yang diperlukan untuk melaksanakan, mengelola, dan mengendalikan operasinya.
  5. Pemantauan (monitoring). Sistem pengendalian internal perlu dipantau, proses ini bertujuan untuk menilai mutu kinerja sistem sepanjang waktu. Ini dijalankan melalui aktivitas pemantauan yang terus-menerus, evaluasi yang terpisah atau kombinasi dari keduanya
Di tahun 2004, COSO mengeluarkan report ‘Enterprise Risk Management – Integrated Framework’, sebagai pengembangan COSO framework di atas. Dijelaskan ada 8 komponen dalam Enterprise Risk Management, yaitu: 
  • Internal Environment
  • Objective Setting
  • Event Identification
  • Risk Assessment
  • Risk Response
  • Control Activities
  • Information and Communication
  • Monitoring
 

Tujuan utama Enterprise Risk Management (ERM) adalah untuk meningkatkan kualitas pengambilan keputusan di seluruh organisasi. ERM Pelaksana dapat tampak seperti tugas yang menakutkan tetapi ketika satu mendapatkan pemahaman tentang apa itu, dan kemudian menjadi lebih mudah untuk memahami bagaimana hal itu dapat diimplementasikan.


perubahan Versi COSO



1 komentar:

Selasa, 02 April 2013

PENGENDALIAN INTERN DENGAN KERANGKA COSO

Coso???

Jangan ngaku anak akuntansi kalau kalian ga tahu apa itu COSO!

Committee of Sponsoring Organization of The Treadway Commission atau yang lebih dikenal dengan COSO merupakan inisiatif bersama dari lima organisasi profesional sektor swasta yaitu :
  1. American Accounting Association
  2. American Institute of CPAs (AICPA)
  3. Financial Executives International
  4. The Association of Accountants and Financial Professionals in Business
  5. The Institute of International Auditors
COSO mendedikasikan untuk menyediakan kepemimpinan pemikiran melalui pengembangan kerangka kerja dan pedoman manajemen risiko perusahaan, pengendalian internal dan pencegahan penipuan dan berdiri pada tahun 1985.

Walaupun disponsori sama 5 professional association, tapi pada dasarnya komisi ini bersifat independen dan orang-orang yang duduk di dalamnya berasal dari beragam kalangan: industri, akuntan publik, Bursa Efek, dan investor. Nama ‘Treadway’ sendiri berasal dari nama ketua pertamanya yaitu James C. Treadway, Jr.
  
Adapun Visi dan Misi adalah sebagai berikut
Misi 
Komite Sponsoring Organisasi '(COSO) misinya adalah untuk memberikan pemikiran kepemimpinan melalui pengembangan kerangka kerja yang komprehensif dan pedoman manajemen risiko perusahaan, pengendalian internal dan pencegahan penipuan yang dirancang untuk meningkatkan kinerja organisasi dan pemerintahan dan untuk mengurangi
tingkat kecurangan dalam organisasi.
Visi
Visi COSO adalah untuk menjadi pemimpin pemikiran yang diakui di pasar global pada pengembangan bimbingan di bidang risiko dan kontrol yang memungkinkan tata kelola organisasi yang baik dan pengurangan penipuan.

Pada tahun 1992 COSO mengeluarkan definisikan  tentang pengendalian intern sebagai berikut: Internal control is process, affected by entility’s board of directors, management and other personnel, designed to provide reasonable assurance regarding the achievement of objectives in the following categories:
  • Effectiveness and efficiency of operations
  • Realibillty of Financial Reporting
  • Compliance with Applicable laws and regulations
Atau terjemahan bebasnya adalah sebagai berikut : sistem pengendalian internal merupakan suatu proses yang melibatkan dewan komisaris, manajemen, dan personil lain, yang dirancang untuk memberikan keyakinan memadai tentang pencapaian tiga tujuan berikut ini:
  • Efektivitas dan efisiensi operasi
  • Keandalan pelaporan keuangan
  • Kepetuhan kerhadap hukum dan peraturan yang berlaku).
Menurut COSO framework, Internal control terdiri dari 5 komponen yang saling terkait, yaitu:

  1. Lingkungan pengendalian (control environment). Faktor-faktor lingkungan pengendalian mencakup integritas, nilai etis, dan kompetensi dari orang dan entitas, filosofi manajemen dan gaya operasi, cara manajemen memberikan otoritas dan tanggung jawab serta mengorganisasikan dan mengembangkan orangnya, perhatian dan pengarahan yang diberikan oleh board.
  2. Penaksiran risiko (risk assessment). Mekanisme yang ditetapkan untuk mengindentifikasi, menganalisis, dan mengelola risiko-risiko yang berkaitan dengan berbagai aktivitas di mana organisasi beroperasi.
  3. Aktivitas pengendalian (control activities). Pelaksanaan dari kebijakan-kebijakan dan prosedur-prosedur yang ditetapkan oleh manajemen untuk membantu memastikan bahwa tujuan dapat tercapai.
  4. Informasi dan komunikasi (informasi and communication). Sistem yang memungkinkan orang atau entitas, memperoleh dan menukar informasi yang diperlukan untuk melaksanakan, mengelola, dan mengendalikan operasinya.
  5. Pemantauan (monitoring). Sistem pengendalian internal perlu dipantau, proses ini bertujuan untuk menilai mutu kinerja sistem sepanjang waktu. Ini dijalankan melalui aktivitas pemantauan yang terus-menerus, evaluasi yang terpisah atau kombinasi dari keduanya
Di tahun 2004, COSO mengeluarkan report ‘Enterprise Risk Management – Integrated Framework’, sebagai pengembangan COSO framework di atas. Dijelaskan ada 8 komponen dalam Enterprise Risk Management, yaitu: 
  • Internal Environment
  • Objective Setting
  • Event Identification
  • Risk Assessment
  • Risk Response
  • Control Activities
  • Information and Communication
  • Monitoring
 

Tujuan utama Enterprise Risk Management (ERM) adalah untuk meningkatkan kualitas pengambilan keputusan di seluruh organisasi. ERM Pelaksana dapat tampak seperti tugas yang menakutkan tetapi ketika satu mendapatkan pemahaman tentang apa itu, dan kemudian menjadi lebih mudah untuk memahami bagaimana hal itu dapat diimplementasikan.


perubahan Versi COSO



1 komentar:

 

yuni hiziatun Template by Ipietoon Blogger Template | Gift Idea