MEMONITOR
KORUPSI : BUKTI DARI SEBUAH PENELITIAN DI INDONESIA
Oleh
: Benjamin A. Olken (Harvard University and National Bureau of Economic
Research)
Paper
ini berisi tentang pengujian hasil dari suatu penilitian di Indonesia, yang
didisain untuk menyelidiki pendekatan alternatif untuk menanggulangi korupsi.
Adapun
paper ini menguji akibat dari dua strategi yaitu:
1. Top-down
monitoring yang dilakukan akuntan publik/ pemerintah.
2. Bottom-up
monitoring melalui keikut sertaan desa pada proses monitoring desa.
Hasil
penilitian menyatakan bahwa peningkatan kemungkinan dari audit eksternal pada
hakikatnya mengurangi pembiayaan yang hilang pada proyek. Pada hal tertentu,
meningkat kemungkinan suatu desa teraudit oleh kantor audit pemerintah pusat dari
baseline 4 % sampai 100 % dikurangi penjualan yang hilang dari 27,7 ke 19,2
presen poin.
Salah
satu alasan penururunan tidak lebih dari itu adalah audit 100% tidak dapat
menyiratkan pejabat desa, 100% kemungkinan medeteksi korupsi dan menetapkan
hukuman. Walaupun auditor menemukan beberapa jenis pelanggaran, 90% dari total
desa yang dikunjungi, kebanyakan pelanggaran yang terjadi adalah prosedur yang
bersifat alami dan jumlahnya sangat sedikit. Kemungkinan yang rendah dari suatu prosedur
formal dan hukuman yang menganjurkan hukuman yang lebih tinggi pada saat
pengusutan mungkin akan menjadi pelengkap keefektifan ke kemungkinan audit yang
lebih tinggi. Penulis juga menyarankan untuk mempublikasikan hasil audit kepada
masyarakat umum, sehingga dapat digunakan dalam membuat pilihan ekektoral dan
kemungkinan digunakan sebagai pelengkap dalam hukuman formal.
Bukti
yang diperoleh pada partisipasi masyarakat desa menunjukan bahwa bertambhnya
masyarakat desa dalam melakukan pengawasan, mengurangi hilangnya pembelanjaan
hanya di bawah serangkaian keadaan.
1. hasilnya
menunjukkan bahwa mengundang lebih penduduk desa untuk memantau pertemuan mengurangi
hilang pembelanjaan/pengeluaran, tenaga
kerja dengan tak berdampak pada materi dan, sebagai konsekuensi, dampak kecil
secara keseluruhan.
2. Kedua,
hasilnya menunjukkan bahwa anonym mengeluarkan komentar untuk masyarakat desa mengurangi missing expenditure hanya jika
komentar dibagikan melalui sekolah di desa, benar-benar melewati pejabat desa
yang mungkin telah terlibat dalam proyek. Ini menunjukkan bahwa keperdulian
harus diambil dalam merancang program pengawasan grassroots untuk memastikan
bahwa mereka tidak ditangkap oleh para elit lokal.
Hasil
dalam makalah ini mewakili hasil dari sebuah short-run intervensi. Jika auditor
yang bribable, dari waktu ke waktu desa dapat mengembangkan dan menjalin
hubungan dengan auditor yang dapat membuat menyuap auditor lebih mudah daripada
dalam kasus satu episode diperiksa di sini. Ini mungkin kusarankan, misalnya,
yang sering rotasi auditor probabilitas atau lebih rendah dari audit
dikombinasikan dengan makin tingginya hukuman dapat optimal.
Bahkan untuk satu kali ini
intervensi, hasil tertentu akan menjadi jelas
hanya dengan waktu. Sebagai contoh, setelah beberapa tahun, maka akan jelas
apakah peningkatan pengawasan yang dikenakan oleh audit mempengaruhi yang
memilih untuk terlibat dalam manajemen proyek, dan apakah negatif
temuan audit mempengaruhi probabilitas pemilihan aparat desa. Mengurangi korupsi juga dapat mengurangi pengeluaran kampanye untuk desa kantor, karena sewa dari mendapatkan posisi ini akan mengalami penurunan. Apakah pembelanjaan kampanye dikurangi berbentuk sedikit bantuan tunai kepada warga desa, atau banner iklan sedikit calon 'nama, akan menentukan kesejahteraan utama ekuilibrium umum sosial implikasi dari pengurangan korupsi. Efisiensi dampak pengurangan korupsi juga akan menjadi lebih jelas dengan waktu karena kita dapat mengamati perubahan dalam berapa lama jalan berlangsung. memahami
implikasi jangka panjang kebijakan anti korupsi tetap menjadi penting masalah untuk penelitian masa depan
hanya dengan waktu. Sebagai contoh, setelah beberapa tahun, maka akan jelas
apakah peningkatan pengawasan yang dikenakan oleh audit mempengaruhi yang
memilih untuk terlibat dalam manajemen proyek, dan apakah negatif
temuan audit mempengaruhi probabilitas pemilihan aparat desa. Mengurangi korupsi juga dapat mengurangi pengeluaran kampanye untuk desa kantor, karena sewa dari mendapatkan posisi ini akan mengalami penurunan. Apakah pembelanjaan kampanye dikurangi berbentuk sedikit bantuan tunai kepada warga desa, atau banner iklan sedikit calon 'nama, akan menentukan kesejahteraan utama ekuilibrium umum sosial implikasi dari pengurangan korupsi. Efisiensi dampak pengurangan korupsi juga akan menjadi lebih jelas dengan waktu karena kita dapat mengamati perubahan dalam berapa lama jalan berlangsung. memahami
implikasi jangka panjang kebijakan anti korupsi tetap menjadi penting masalah untuk penelitian masa depan